Google Ads

Powered by Blogger.

Nyampai Suaro, Undangan Hajatan ala Sekayu

Salah satu budaya unik dan masih hidup di tengah-tengah masyarakat Kota Sekayu adalah Nyampai Suaro. Yakni, undangan hajatan yang disampaikan secara lisan kepada undangan, melalui anak-anak remaja tanggung, yang biasa disebut sebagai Tukang Panggil.
Bunyi undangan lisan Nyampai Suaro tersebut adalah :
"Nyampai suaro dari fulan bin fulan. Die nak sedekah nyunatke anak,  abis maghrib. Diharap mintek datang." Dan akan dijawab oleh calon undangan, "Insya Allah".

Nama Unik Hewan dan tanaman dalam Bahasa Sekayu

Dalam khasanah bahasa Sekayu, ada beberapa nama hewan dan tanaman yang cukup unik. Seperti beberapa di bawah ini :

Imau : Harimau
 

Kucing Dan
Kucing Hutan, masih sering dijumpai di dalam hutan-hutan lebat.
Penulis pernah melihat langsung kehebatannya berenang menyeberani Sungai Musi yang cukup lebar
 
Kucing Dan : Kucing Hutan

Kacang Kali Budi : Bengkuang

Ulo : Ular

Kapo : Kapur Sirih

Gedang : Pepaya  


Pisang Raja Ambon
Pisang Raja Ambon
 
Pisang Rajembun : Pisang Raja Ambon

Ulo Sawe : Ular Sanca

Beruang Tanah : Tarantula

Kebau Badur : Undur-undur

Ayam Tenan : Ayan Gadis - Belum pernah bertelur 

Ayam Beruge : Ayam kate, katai, cebol, kerdil

Kambing Berok : Kambing Jantan - Bandot
 
Cecak Kubung - Kadal Bersayap - yang sering terbang di antara daun pisang

Itik Jawe : Bebek Peking

 

Ada huruf Ghain dalam bahasa Sekayu

Huruf Ghain dalam Bahase Sekayu

Bahasa Sekayu sebagai bagian dari Bahasa Melayu, erat kaitaannya dengan bahasa Arab. Hal ini dibuktikan dengan lafal pengucapan pada beberapa kata yang mengandung kesan huruf ghain.

Seperti pada kata laghai (lari), legha (main, jalan-jalan), jaghai (jari), sagha' (bercerai), aghai (hari), ughang (orang), sughang (sendirian), ...

Belum ditemukan literatur pasti tentang hal ini. Namun, bagi masyarakat pribumi Sekayu yang masih tinggal di daerah perkampungan, akan banyak ditemui kata-kata unik tersebut.

Ada sebagian mengikuti pola dua huruf /ri/ menjadi /ghai/ namun hal ini tidak bisa menjadi patokan. Karena banyak kosakata yang bersisipan ghain, namun tidak berpola seperti di atas.

Wallahualam. (*)


Z

Kosakata dimulai dari huruf Z :

Y

Kosakata dimulai dari huruf Y :

X

Kosakata dimulai dari huruf X :

W

Kosakata dimulai dari huruf W :

Wak Abu = Pelit, Kikir. Perkiraan penulis, ini bukanlah istilah asli Sekayu. Tapi hasil asimilasi dengan Bahasa Palembang. Sama seperti kata Getah Basah yang mempunyai arti sama.

Wainduk = Pernyataan kekaguman, kaget. Mirip dengan istilah seperti Masya Allah.

Wayalah = (Lihat Wainduk)